Monday, September 12, 2011

Puasa, Energi Positif Bagi Lahir Batin

Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa di bulan tersebut, dan tentunya saat ini sedang mempersiapkan diri lahir batin. Puasa ternyata memberikan banyak keuntungan ditinjau dari sisi ilmiah maupun medis. Puasa membantu membersihkan tubuh dari berbagai racun dan membantu proses penyembuhan berbagai penyakit.
Puasa bukan hanya harus menahan lapar dan haus tapi juga melatih kesabaran, menghindari perilaku yang tidak sehat (termasuk perilaku yang didorong oleh emosi) dan mengendalikan organ-organ tubuh dari hal-hal yang dilarang seperti bergosip, mengumpat, berbohong, dan mengendalikan hawa nafsu. Puasa juga berarti mengendalikan kemarahan yang berdampak pada pengendalian hormon katekolamin. Hormon ini akan meningkat bila kita marah, dan berdampak pada denyut jantung, ketegangan otot, serta tekanan darah.
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapat ketika menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Menurunkan berat badan
Berkurangnya asupan energi pada saat berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi lain yang tersimpan di dalam tubuh. Yaitu glikogen (simpanan karbohidrat), triasilgliserol (simpanan lemak) yang diuraikan untuk menghasilkan energi. Secara tidak langsung, mekanisme ini akan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh sehingga menurunkan berat badan. Tak heran bila setelah berpuasa di bulan Ramadhan tubuh biasanya berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg.
Memperbaiki profil lemak tubuh
Menurut beberapa penelitian, ketika berpuasa sebulan penuh kadar kolesterol darahnya membaik. Mereka yang menjalani puasa kadar lemak trigliserol turun sekitar 20% sementara kadar HDL kolesterol naik sebesar 25%. Dengan terjadinya mekanisme tersebut, maka puasa bisa menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Ketika berpuasa, terjadi pengurangan konsumsi kalori yang berakibat pada pengurangan laju metabolisme energi. Itu sebabnya, suhu tubuh orang yang berpuasa umumnya menurun. Penurunan suhu tubuh ini karena pengurangan konsumsi oksigen yang mengakibatkan produksi senyawa oksigen yang bersifat ragun (radikal bebas oksigen) juga berkurang.
Konsumsi oksegen berkurang ketika berpuasa maka akan terjadi peningkatan daya tahan tubuh dan pemakaian protein pun menjadi lebih efisien. Dan semuanya mengakibatkan terjadinya peremajaan tubuh dan memperpanjang harapan hidup.
Menjaga kadar gula dalam darah
Berpuasa juga berarti berkurangnya konsumsi kalori sehingga bisa mengurangi risiko penyakit diabetes. Karena pengurangan kalori ini mempengaruhi sirkulasi insulin dan mengontrol kadar gula darah. Sementara, sensitivitas insulin meningkat dan kadar gula darah pun terkontrol.
Meningkatkan kesehatan dan membantu penyembuhan penyakit
Selama berpuasa, sistem pencernaan tubuh beristirahat. Energi yang biasanya untuk menggiatkan sistem pencernaan dialihkan untuk metabolisme dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian medis menyebutkan, berpuasa juga dapat membantu tubuh menyembuhkan diri sendiri. Mulai dari penyakit seperti asma, diabetes, sakit mag (gastritis), kegemukan, alergi, artritis, hipertensi, gangguan pembuluh darah jantung (kardiovaskulas), dan lain-lain.
Detoksifikasi alami
Ketika berpuasa selama lebih kurang 14 jam, sel dan organ-organ tubuh yang berhubungan dengan saluran cerna beristirahat. Ketika itulah tubuh melakukan detoksifikasi atau membersihkan diri dari zat-zat beracun yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, maupun udara yang dihirup. Untuk sementara, tubuh pun “bersih” dari racun-racun.

Sumber: intisari

0 comments:

Post a Comment

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.